Renungan 19: Kata siapa harus miskin?


"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan
membenarkan adanya pahala yang terbaik (syurga), maka Kami kelak akan
menyiapkan baginya jalan yang mudah". (QS. Al Lain:5-7)
Ini hanya salah satu ayat saja, jika mau membuka Al Quran lebih dalam lagi, akan banyak ditemukan ayat-ayat yang senada dengan ayat ini, yaitu ayat-ayat
yang memerintahkan kita untuk berinfaq, shadaqah, atau berzakat. Pada intinya  banyak ayat yang Memerintahkan kita untuk memberi, bahkan saya 

belum pernah menemukan ayat yang memerintah untuk menerima. Bahkan jika ada orang kaya yang  menafkahkan hartanya untuk kebenaran, kita boleh iri, seperti sabda Rasulullah saw. dalam hadits berikut:
Dari Abdullah bin Mas’ud ra., dari Nabi saw., beliau bersabda :  

“Tidak diperbolehkan hasud (isi hati), kecuali dalam dua hal, yaitu seseorang yang dikaruniai harta oleh Allah kemudian dibelanjakan dalam kebenaran, dan seseorang yang dikaruniai ilmu 
                           oleh Allah kemudian diamalkan dan diajarkannya. (HR Bukhari Muslim)

Ayat dan hadits ini memberikan inspirasi kepada kita, untuk tetap berusaha

mencari harta dengan niat untuk dibelanjakan dalam kebenaran. Memang, untuk melakukan hal ini sulit, tetapi kita juga sulit jika dalam keadaan miskin,  bahkan bisa jadi kemiskinan ini malah membuat kita kufur. Kaya atau miskin tetap membawa resiko, jika demikian saya memilih kaya. Namun demikian, jika Allah menakdirkan kita miskin, maka kita harus bershabar. Jika kita berjuang mencari harta untuk jalan kebenaran, itu adalah salah satu jenis jihad yang diperintahkan oleh Al Quran, Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta
mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepatijanjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telahkamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS.At Taubah:111)Dalam hadits yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi dan An Nasai, Rasulullah saw.bersabda:
“Barang siapa membelanjakan hartanya di jalan Allah, niscaya Dia akan
membalasnya dengan 700 kali lipat.”

Kini semakin jelaslah, bahwa memiliki harta itu memang diperintahkan selama tujuannya untuk berjihad membela agama Allah. Pilihan ada ditangan kita, apakah kita mau kaya yang bersyukur dan berjihad atau miskin tetapi shabar? Keduanya tidak salah, tetapi yang utama ialah kaya yang bersyukur dan berjihad.

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.