Renungan 20: Allah menjadikannya mudah


 
"Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala
penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan". (QS. Al Mulk:15)

Ternyata, Allah telah memudahkan kita untuk  mendapatka rezekinya. Allah telah memberikan  tuntunan dan motivasi kepada kita bahwa mencari rezeki itu tidak sulit. Salah satu tuntunannya ialah kita harus ingat bahwa hanya kepada Allah kita kembali setelah dibangkitkan. Artinya apa? Janganlah mencari
 
harta menjadi tujuan hidup yang utama bagi kita.  Jika kita menjadikan akhirat sebagai tujuan utama kita, insya Allah kita akan mudah mendapatkan rezeki, seperti yang difirman dalam ayat berikut:
 
"…Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya
jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang
(dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiaptiap
sesuatu. (QS Ath Thalaq:2-3)

 
 
Dengan ayat-ayat tersebut, diri kita akan terbebas dari kegelisahan akan rezeki. Kita akan tetap berusaha dengan sungguh-sungguh untuk  memperolehnya. Jika Allah yang menjamin rezeki kita, kita tidak lagi perlu memohon dan meminta
kepada manusia atau makhluq lainnya. Kita hanya memohon kepada Allah yang telah menjamin rezeki kita dan berusaha untuk menjemput rezeki tersebut.

 
Dunia ini sudah berlimpah dengan rezeki, kita tinggal menyebar dimuka bumi untuk mengambil kelimpahan tersebut dan Allah telah memudahkannya. Lalu mengapa terasa sulit?
 
Bukan ayat ini yang salah, karena Al Quran tidak mungkin salah, yang salah ada pada diri kita, mungkin kita kurang giat mencarinya atau

mungkin cara kita mencarinya masih salah. Atau jika kita sudah giat dan cara sudah benar, Allah sengaja menangguhkannya untuk menguji kita. Tetapi kita tidak pernah tahu, yang kita tahu adalah berdoa dan berusaha. Jika usaha kita kurang giat, maka tambahkan. Jika usaha kita masih salah, belajarlah baik dari pengalaman pribadi maupun pengalaman seseorang.

What's on Your Mind...

Diberdayakan oleh Blogger.